Hiatus · Baca blog penulis di tautan ini dan tautan ini.

Rabu, 22 Mei 2013

Antara Popularitas dan Kepercayaan

Kepercayaan pada sesuatu hal di mata seseorang, satu dengan yang lain tentu akan bertambah jika pemilik "sesuatu hal" tersebut memiliki popularitas yang tinggi di ranah umum. Artinya, bahwa popularitas sadar atau tidak telah menstimulasi untuk menimbulkan sebuah kepercayaan pada suatu hal.

"Hukum alam" tersebut telah berjalan dari dahulu sampai sekarang dan nanti. Tidak akan pernah kehilangan sebuah kepercayaan pada popularitas yang tinggi. Seringkali ini membuat para pemula selalu tertinggal jauh ketika ingin menurut jejak orang lain. Padahal, tidak selalu popularitas itu "membayar baik" Anda ketika Anda selalu menurutnya kapanpun. Justru, bisa saja pemula yang malah "berbagi baik" dengan Anda suatu saat atas hal yang mereka miliki.

Mungkin atas hal semacam ini suatu inovasi sangat lamban berkembang karena tidak mendapat apresiasi, mungkin juga atas hal ini suatu negara sulit sekali maju. Betapa tidak? Rata-rata "mereka-mereka" banyak memandang hanya dari popularitasnya saja. Popularitas tidak selalu menjamin sebuah kualitas.

5 komentar:

  1. Jadi ingat seseorang membaca tulisan ini.
    Apapun menurut saya kualitas bukan popularitas.
    karena popularitas, akan hilang, sementara kualitas tidak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Memang, tapi ahli pendatang malah banyak tidak dihargai...

      Hapus
    2. Alhamdulillah komentar saya termasuk komentar yang bagus..
      Ada icon khusunya.. :)
      Tidak dihargai bukan berarti tidak berharga lho mas,. :)

      Hapus
  2. Popularitas itu gampang dicari,tapi tidak dengan kepercayaan (trust).
    Jika cuma bekerja atau hidup hanya untuk mencari popularitas, itu tidak akan lama.
    sedangkan jika kita tetap konsisten dan menjaga kepercayaan, itu menjadi kunci sukses bagi yang menerapkannya. Tidak usah ambil contoh jauh-jauh, lihat saja para artis, popularitasnya cepat meroket, tapi sebagian dari mereka cepat juga dilupakan, sedangkan orang yang menjaga kepercayaan semisal nabi Muhammad SAW atau juga Soekarno, walau beliau telah gak ada, dia masih menjadi panutan bagi semua

    BalasHapus
    Balasan
    1. namun mencari kepercayaan dari orang lain dengan popularitas yang rendah sangat sulit, namun ketika ada satu orang yang percaya dan terus tersebar luas dari seorang ke seorang lain dst, mereka akan menyadari kebaikan yang mereka dapatkan.. ini yang jadi tantangan, bagaimana cara mendapat kepercayaan dari orang lain, dan bagaimana nanti menjaganya... setuju... :)

      Hapus
Berkomentarlah dengan baik. Komentar anonim tidak akan dijawab.